Minggu, 02 November 2014

ALAT BANTU FOTOGRAFI


Dalam pemotretan, selain menggunakan kamera dengan segala fasilitasnya, ada kalanya kita memerlukan alat pendukung untuk memaksimalkan hasil pemotretan kita. Alat pendukung ini sangat berguna untuk membantu kita dalam setiap pemotretan dan penggunaan alat bantu fotografi tergantung pada kebutuhan kita. Penggunaan alat bantu dapat mempengaruhi hasil pemotretan yang akan kita peroleh. Semuanya tergantung pada sejauh mana kreatifitas kita dalam menciptakan karya fotografi dan seperti apa foto yang kita inginkan. Ada 3 jenis alat bantu fotografi yang harus kita kenali, yaitu:

ALAT BANTU PEMOTRETAN

1. Filter




Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada umumnya yaitu sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asap tapi disini filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang  diujung  lensa. Bentuk filter ada  dua  yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Jika menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring khusus  di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan.  Macam – macam filter dan kegunaannya antara lain :
a.       filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi
b.      filter UV, mengurangi sinar ultra violet.
c.       filter ND (natural density), mengurangi contrast.
d.      filter warna, memberi efek warna.
e.       filter soft, melembutkan objek.
f.       filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
g.      filter cross, memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.
h.      filter multi image, memberi efek multi image.
i.        filter multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.
j.        filter gradasi, memberi efek gradasi warna

2. Tudung Lensa



Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang tidak diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya tersebut biasanya dapat menyebabkan flare pada hasil pemotretan. Flare dapat merusak hasil foto karena menurunkan kontras dan mengurangi saturasi warna.  Alat ini sangat berguna terutama pada pemotretan yang berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya.

3. Tripod



Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat pemotretan agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya digunakan pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed ) rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa panjang.

4. Monopod
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis.

5. Background
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai macam gambar, pola dan warna.

6. Stand Background
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.

7.      Payung
Payung adalah alat yang dapat membantu bagi Sobat yang serius dalam dunia fotografi. Secara khusus, payung ini membantu Sobat dalam mendapatkan gambar yang profesional. Dengan menggunakan payung cahaya akan menyebar sehingga memungkinkan Sobat untuk mencapai pencahayaan lembut dalam gambar Sobat. Jadi, payung tidak membiarkan cahaya secara langsung untuk fokus pada subjek, tetapi payung memantulkan cahaya dan menyebarkannya. Hasilnya adalah gambar yang lebih jelas dengan bayangan lembut atau tidak ada bayangan sama sekali. Pada dasarnya, ada dua warna payung dapat Sobat gunakan pada saat pemotretan. Yaitu hitam/perak dan putih, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. payung putih biasanya digunakan untuk untuk fotografi indoor. Untuk menggunakannya, Sobat harus menembak cahaya secara langsung melalui payung untuk mendapatkan gambar yang lembut. Ada juga teknik lain yang harus Sobat ingat. Untuk menghilangkan bayangan, misalnya, Sobat harus menempatkan payung dalam posisi yang akan menempatkan bayangan di belakang subjek Anda. Taktik ini biasanya digunakan untuk memfoto potret.

Payung hitam / perak,  berfungsi untuk mencerahkan subjek Sobat. Payung Ini adalah kombinasi antara hitam pada bagian luar dan perak pada bagian dalam. dengan jenis payung ini, cahaya langsung mengarah pada bagian perak sehingga mencerahkan subjek. Meskipun cahaya diarahkan pada subjek, payung membantu mendapatkan gambar yang bersih. Untuk gambar lebih cerah, teknik terbaik adalah dengan menggunakan kombinasi antara payung putih dan hitam silver. Ini akan memungkinkan Anda untuk menghilangkan bayangan dan membuat subjek Anda terlihat bercahaya. Tips yang baik adalah dengan menggunakan payung hitam/perak sebagai sumber utama cahaya dan kemudian menggunakan payung putih untuk menyebarkan cahaya untuk mendapatkan gambar yang lebih lembut.

Sangat penting untuk dicatat bahwa bagi Sobat-sobat yang ingin gambar-gambar hasil jepretnya terlihat lebih kreatif, hanya menggunakan flash built-in bukanlah ide yang baik. Alasannya adalah bahwa hal itu dapat menciptakan bayangan dan dapat membuat subjek akan terlihat satu-dimensi. Tetapi jika Sobat mencoba untuk memindahkan sumber cahaya dari subjek Sobat dan gunakan payung atau jenis lain dari diffuser, Sobat dapat menciptakan cahaya lembut dan mencapai foto yang lebih jelas.

Perlu diingat bahwa ukuran subjek dan sumber cahaya mempengaruhi kerasnya bayangan. Dengan kata lain, cahaya keras adalah hasil dari subjek kecil dan sumber cahaya kecil sementara lightsource besar akan memberikan cahaya lembut untuk subjek Sobat.

Jika Sobat senang menghemat energi, Sobat dapat menggunakan LED dan neon. Alat ini adalah alternatif yang bagus untuk hot light dan sangat ideal untuk video HD dan digital stills. (/ch)

8.        Reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari main light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai  kain putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat pemotretan.

9.        Soft Box
Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox memiliki bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.

10.      Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya.

11.        Honeycomb/Sarang Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah objek.

12.    Light Stand
Alat yang digunakan untuk menyangga lampu studio.

13.      Flash Meter
Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.

14.      Trigger
Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro Kamera secara simpel merupakan sebuah kotak yang terdapat body untuk menempatkan film dan bagian depannya terdapat sebuah lubang yang tertutup rapat dengan sebuah lensa, dengan demikian sebuah lensa kamera pada prinsipnya terdiri dari dua bagian utama yaitu “body kamera dan lensa”.

15. Kamera




Kamera adalah sebuah alat yang mengarahkan bayangan yang difokuskan oleh lensa/sistem optik lain keatas permukaan foto sensitif yang berada dalam tempat tetutup/film. Dilihat dari jenisnya, kamera ada 2 macam yaitu:
a. Compact Camera,yaitu kamera yang pemakaiannya langsung melihat obyek yang difoto tanpa melalui lensa pengatur.
b. Single Lens Reflex(SLR),yaitu kamera yang cara kerjanya dengan bayangan benda yang dilihat lalu di pantulkan oleh cermin yang terdapat didalam kamera,sehingga dengan jenis ini obyek tidak dapat dilihat jika lensa dalam keadaan tetutup.

16. Lampu Studio

Ketika lampu pertama sampai di anda, lakukan fase sbb: (keterangan dibawah ini untuk contoh foto lampu paling atas 100w)

A. CABLE POWER SOCKET : “colok” kabel power ke lubang ini dan “colok” juga ke socket listrik di rumah anda.

B. LIGHT SWITCH : tombol on-off untuk menghidupkan flash lighting tsb. Sebelum dihidupkan dapat anda pasang modeling lamp terlebih dahulu.Flash Lighting (flash tube) ini, dengan tombol hidupnya dari LIGHT  SWITCH, bentuk lampunya nya bulat seperti gelang, dan dia memancarkan cahaya jika ditrigger dgn pemicu dari kamera anda seperti (Cable Syncro, Radio Slave,  IR Trigger dan Flash Eksternal Kamera). Power dari flash tube ini sesuai dgn spek yg anda beli, 110 ws atau 250 ws bahkan 500ws dan lain sbgnya. Nyala lampu ini sebagai cahaya utama.  Biasanya berwarna putih, tergantung pada Kelvin pada spek lampu, untuk berwarna putih sekitar 5600K (seperti contoh lampu pada tulisan saya ini).

Muncul suatu pertanyaan, apakah daya lampu jika kita beli yg 500ws itu bisa hidup dirumah anda yg daya listriknya cuma “900w”? BISA, karena prinsip kerjanya tidak langsung menyedot daya sebesar 500w (sesuai spek) tapi mengumpulkan sedikit demi sedikit, dan mengeluarkan ketika sudah cukup power, itu pun dengan cara di trigger.  Jadi dipakai 2 titik lampu juga tidak apa-apa. Jika kemudian hari flash tube ini putus, biasanya harus mengganti dengan spare part dari merk lampu yg anda miliki, beli ketempat anda membeli lampu tsb.

C. MODELING LAMP SWITCH : tombol on-off untuk menghidupkan modeling lamp.  Bentuk modeling lamp seperti lampu rumah atau lampu belajar, (spot/continues light) nyala terus, biasanya berwarna kuning (dibawah 5000K), cahayanya dan wattnya biasanya lebih kecil dari spek lampu, contoh lampu flash power110w merk “tronic”, flash tubenya 110w, modeling lampnya cuma 60w. Modeling lamp ini, berfungsi sebagai guide lamp, memberi petunjuk kepada kita, kira-kira kemana jatuh cahaya.  Juga sebagai pembantu auto focus kamera kita, ketika ruang studio kita buat gelap gulita.  Dapat juga dimanfaatkan sebagai fill light (cahaya untuk mengisi). Untuk modeling lamp ini jika kemudian hari putus, sebagian lampu studio dapat mengantinya dengan lampu rumahan umum, sejauh drat belakangnya masuk dan cocok.

D.  OUT PUT CONTROL : Untuk menaik atau turunkan power dari kekuatan pancaran cahaya flash tube, posisi 1 = full power (untuk perawatan, ketika memutar full power, turunkan sedikit, tetap diangka 1 tapi tidak mentok habis), ½ = setengah power dsbg sampai dengan 1/8 power.

E.  TEST BUTTON : Setelah lampu anda persiapkan, ada baiknya lakukan test button, mencoba apakah lampu menyala.  Ketika anda selesai memotret dan mematikan power, lakukan test button lagi untuk membuang power flash yg masih tersimpan (untuk perawatan).

F.  100% INDICATOR LAMP : Lampu kecil ini akan menyala ketika pengisian power sudah cukup untuk di pakai kembali, untuk lampu contoh sekitar 4 detik waktu recyclenya.  Untuk perawatan pastikan lampu ini sudah nyala untuk kita memakai kembali, sabar saja sekitar 4 detik.  Kalau mau yg satu detik mungkin ada, tetapi sudah tentu lampu mahal.

G.  SYNC CABLE SOCKET :  Biasanya setiap membeli lampu (seperti merk contoh) kabel syncro turut disertakan, ini dapat digunakan jika kamera anda memiliki socket penerimanya, atau membeli adapter pada hot shoe kamera anda. Kabel syncro berfungsi untuk mentriger flash studio anda melalui mediasi kabel.

Selain itu jika memakai Radio Slave untuk mentrigger lampu flash anda, biasanya di socket ini receiver dari radio slave di colokkan.  Dengan tertanamnya Radio Slave maka pancaran flash orang lain pada Sync Controler lampu anda, tidak dapat mentrigger lampu tsb.  Lampu hanya untuk  anda.

H. SYNC CONTROLER :  Lampu kecil ini merupakan sensor untuk mentrigger lampu flash studio, setiap bias sinar yg menyentuhnya, lampu akan tertriger, biasanya dengan menggunakan Flash eksternal (set dimanual, jangan TTL) atau IR Triger.  Namun orang lain yg memakai flash eksternal bahkan pop up/internal flash, bisa ikut mentriggernya, bahkan jika di out door Sync

Controler yg telah tersirami cahaya matahari sekian lama, IR Trigger dan Flash Eksternal anda tidak dapat mentrigger lampu tersebut, istilahnya lampu jadi "bego".  Solusinya pakai radio slave.

I.  FUSE TUBE : Untuk beberapa lampu (contoh 110ws tronic) jika kita ingin menyalakan power, ternyata lampu mati total, dan tombol-tombol tidak berfungsi, ganti saja fuse, mungkin putus.

J. UMBRELLA HOLDER :  Umumnya pada bawah lampu ada lubang untuk dudukan payung studio.


17. Lensa
Ada banyak sekali jenis lensa di dunia fotografi dengan kegunaan, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Untuk kamu yang mungkin belum begitu paham, berikut daftarnya:

Fisheye: Tidak ada manfaat spesifik, kecuali memberikan efek mata ikan. Baca juga penjelasan lebih spesifiknya di artikel yang ini.

Ultra-wide rectilinear, lebih lebar dari 19mm: Biasanya untuk memotret interior, dengan ruang terbatas tapi dibutuhkan pandangan menyeluruh di dalam sebuah ruangan.

Ultra-wide-angle (19, 20, 21, atau 24mm): Satu dari empat atau lima lensa penting untuk profesional, sangat berguna untuk seniman dan pemula yang sudah mengenal dasar fotografi. Digunakan untuk landscape, interior, street

photography, foto massa, dan sebagainya. Masih jarang orang menggunakan lensa ukuran ini untuk fotografi sehari-hari.

Ultra-wide-angle zoom (lebar ujungnya 20mm atau lebih lebar): Berguna jika seorang fotografer mau membawa sebuah lensa berat dan bukannya tiga yang lebih ringan, atau mereka yang menyukai efek flare. Kadang berpasangan dengan lensa zoom 80-200mm sebagai dua lensa penting profesional.

Wide angle: Sekarang lensa ukuran 24mm lebih sering digantikan oleh 20mm dan lensa 35mm telah menjadi focal length yang dianggap normal, sehingga diantara keduanya hadirlah focal length fixed yaitu 28mm. Berguna untuk melakukan pemotretan apapun (terutama untuk street photography, art, photojournalism, dan portret lingkungan) dimana tampilan lebar dibutuhkan.

Shift: Untuk memotret bangunan. Memperbaiki lengkungan pada garis yang diakibatkan oleh masalah perspektif.

Tilt shift: sama dengan lensa shift, sekarang biasanya digunakan untuk memberi efek miniatur, juga untuk memotret landscape dengan porsi foreground yang banyak.

Zoom 28-200mm untuk segala keperluan: jarang dipakai karena range focal-nya yang terlalu lebar sehingga tidak bisa menghasilkan foto yang kualitasnya baik.

Lensa fixed normal (35mm): Ini adalah focal length yang paling mudah digunakan untuk memotret, tapi seringkali digantikan oleh lensa zoom. Sering digunakan untuk street photography.

Normal/standard (50mm): Berguna untuk memotret jarak dekat. Bagus untuk belajar disiplin bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan lensa zoom. Jika digunakan oleh mereka yang ahli, bisa menghasilkan foto serupa wide angle juga telephoto.

Macro/micro: Untuk memotret bunga, serangga, bola mata, bulu mata, barang-barang kecil, sarang laba-laba yang dihiasi embun, dan semacamnya. Lensa hobi yang sangat populer, karena fotografer makro adalah salah satu tipe fotografer paling antusias yang seringnya memotret hal-hal menyenangkan.

Normal super cepat (f/2, f/1.2): Digunakan oleh mereka yang suka depth of field yang sangat terbatas. Biasanya untuk membuat portrait, juga untuk mereka yang suka bokeh.

Zoom standard (35-70mm, 28-105mm, 35-135mm, dsb.) : Digunakan untuk memotret dibawah cahaya terang – biasanya snapshot, pemandangan, mobil, foto perjalanan, foto-foto underexposedm dan foto yang meledak karena flash dari kamera. Berguna untuk foto-foto yang sangat umum.

Lensa fixed 135mm: Jarang digunakan atau dimiliki. Umumnya hanya menjadi lensa standard 35mm jika digunakan pada kamera rangefinder.

Zoom medium cepat: Untuk profesional, ini adalah lensa sehari-hari. Untuk pemula, jarang digunakan. Sangat mahal, besar, dan berat tapi kualitasnya setara lensa fixed yang lebih murah.

Short tele (75, 77, 80, 85, 90, 100, atau 105mm): Untuk portrait, landscape ketat, foto wajah, beauty dan fashion. Biasanya kit lens yang datang bersama body camera juga dalah zoom standard seperti ini.

Lensa fixed lambat 180mm atau 200mm: Ringan dan mudah dibawa.

Telephoto zoom standard (70 atau 80 atau 180, 200, atau 210): Baik itu cepat atau lambar, lensa ini bagus untuk kebanyakan fotografer, pro maupun pemula. Digunakan untuk segala jenis action, aktivitas, fashion, portrait, foto wajah, reportase, olahraga, wildlife, landscape dan alam. Bisa mencakup range telephoto yang dibutuhkan kebanyakan fotografer – setidaknya sampai mereka mulai tertarik untuk memotret burung. 300mm cepat: Untuk fashion, katalog, fashion show, olahraga, alam, pertunjukan pesawat terbang. Lensa yang penting untuk profesional, juga untuk fotografer alam. Agak sulit digunakan oleh pemula kecuali untuk memotret serangga. 400mm: Serangga, olahraga, dan burung. Juga untuk memotret pertandingan sepak bola dengan fokus pada pemain secara individu. 500mm: Serangga dan burung. 600mm: Serangga.

18. Release Cable
Cable shutter release yang akan sangat membantu anda didalam pemotretan landscape/macro/night shoot, memudahkan penggunaan speed yang sangat rendah sampai dengan Bulb.. dan menghilangkan getaran dari jari-jemari saat menekan tombol shutter.

Fungsi tombol:
- Setengah tekan untuk auto fokus.
- Tekan penuh untuk release shutter.
- Lock untuk continouse shutter.

Senin, 27 Oktober 2014

Cara Kerja Animasi Stop Motion

Cara kerja stop motion yaitu animasi dibuat dengan menggunakan objek atau model dari boneka ataupun bahan elastis yang terbuat dari clay / tanah liat atau tanah liat sintetis. Dengan cara objek digerakan sedikit demi sedikit dan kemudian diambil gambarnya satu persatu. Setelah diedit dan disususun, apabila rool film dijalankan, akan memberikan efek seolah-olah boneka model tersebut bergerak.

Cara kerja stopmotion mengharuskan animator mengubah scene secara fisik, memfoto satu per satu frame, mengubah   scene lagi dan memfoto satu frame    lagi, dan seterusnya.

Sejarah Animasi Stop Motion

Animasi stop motion memiliki sejarah panjang dalam film. Objek yang dipakai pun masih sederhana, berupa boneka yang bisa digerakkan dengan tali dan tangan, atau kalau di Indonesia terkenal dengan wayang. Gambar yang berurutan, ataupun tanah liat yang mudah diubah bentuknya, seringkali dipakai juga sebagai objek dalam pembuatan animasi ini.

Awalnya teknik ini digunakan oleh Albert E Smith dan J Stuart Blackton untuk pertunjukan The Humpty Dumpty Circus pada tahun 1898. Ketika animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika, J. Stuart Blackton adalah orang pertama kali yang mengenalkan teknik ini dalam filmnya berjudul : Fun in a Bakery Shop yang menggunakan clay. Film ini kemungkinan merupakan film animasi stop motion yang pertama kali muncul pada tahun 1902. Karena di sisi lain, di tahun yang sama di Eropa, seorang pionir efek spesial bernama George Melies, seorang sineas asal Perancis ternyata juga menciptakan film animasi dengan teknik yang sama, hanya saja film tersebut kurang diekspos. Film yang berjudul A Trip to the Moon ini berjalan 14 menit jika diproyeksikan pada 16 frame per detik, yang merupakan standar frame rate pada saat film dibuat.



Selanjutnya pada tahun 1906, Stuart Blackton kembali membuat film animasi pendek dengan judulHumourous Phases of Funny Faces, yang dibuat dengan menggunakan media papan tulis dan kapur tulis. Menggambarkan ekspresi wajah seorang tokoh kartun pada papan tulis, diambil gambarnya dengan still camera, kemudian dihapus untuk menggambarkan ekspresi selanjutnya. Pada saat itu, teknik stop motion semakin banyak disenangi oleh animator Amerika. Lalu teknik tersebut semakin berkembang hingga pada tahun 1925, Willis OBrien mencoba membuat film tentang dinosaurus yang terbuat dari clay (plastisin/tanah liat) dengan judul The Lost World dan disusul dengan karya klasiknya berjudul King Kongpada tahun 1933. Sejak itu, stop motion animation semakin dikenal dengan sebutan claymation. Kini semakin banyak aja karya claymation yang sukses di pasaran, seperti Wallace and Gromit (1989),Chicken Run (2000) oleh Aardman Animations, studio animasi spesialisasi stop motion yang didirikanPeter Lord dan David Sproxton tahun 1972. Film The Nightmare before Christmas (1993) oleh Tim Burton dan yang paling gres Corpse Bride (2005).

Jenis-jenis Animasi Stop Motion

1.      Tanah liat (clay)
a.       Sering disingkat claymation, ini adalah jenis animasi stop-motion di mana masing-masing bagian animasi, baik objek karakter atau latar belakang, menggunakan "deformasi bentuk “ dengan bahan elastis seperti tanah liat.
b.      Animasi Clay bukanlah teknik baru. Siapa yang tidak ingat Gumby and Pokey?
c.       Secara teknis, animasi tanah liat dimulai pada waktu singkat setelah penemuan zat mirip tanah liat yang disebut plastisin. Plastisin diciptakan pada tahun 1897, dan salah satu film pertama yang menggunakan bahan itu pada tahun 1902 dengan menggunakan tanah liat untuk boneka petir. 
d.      Dan menjadi langkah pertama untuk animasi tanah liat, tapi enam tahun kemudian barulah muncul sebuah film animasi yang benar benar menggunakan boneka tanah liat. Yakni  ketika film “A Sculptor's Welsh Rarebit Nightmare”  dirilis pada bulan Februari 1908
e.       Teknik tanahliat setelah itu sangat populer selama hampir 70 tahun
f.       Tidak sampai pertengahan hingga akhir '80 an ' teknik ini mulai berubah menjadi fenomena skala besar seperti sekarang ini.
g.      Salah satu karya terbaik dan berkesan yang pernah terjadi dalam animasi tanah liat adalah karya Art Pokey tentang Gumby. Dia adalah salah satu superstar pertama film yang terbuat dari tanah liat. Dia adalah legenda sejati yang terus bereinkarnasi dan berkembang. Dia telah menjadi sebagian besar sejarah animasi tanah liat.


2.      (Guntingan) Cutout
a.       Animasi cutout adalah teknik yang dibentuk dengan menggerakkan potongan lembaran 2-dimensi. 
b.      Animasi ini dibuat dengan menggunakan karakter datar, alat peraga dan latar belakang dari bahan seperti kertas, kartu, kain yang kaku, benda-benda mati, kain atau bahkan foto. 
c.       Hal ini sangat mirip dengan papan datar
d.      Sebuah lembaran yang terbuat dari papan dengan satu set dipotong (cut-out) dalam berbagai bentuk
e.       Secara bertahap mereka digeser di sekitar lokasi untuk membuat pertunjukan kecil. 
f.       Saat ini, gaya animasi cutout sering diproduksi dengan menggunakan komputer, dengan gambar scan atau grafis vektor dengan bahan yang dipotong.
g.      Keterbatasan Cutout
h.      Animasi potongan, tentu saja memiliki keterbatasan. Karena potongan-potongan yang datar, mereka harus bekerja di atau atas dan ke bawah layar dalam bidang datar. 
i.        Anda hanya tidak bisa menjalankan boneka guntingan menuju kamera dalam kaitannya dengan tanah kembali tetap atau membuatnya turn dalam tiga dimensi. Namun selalu mungkin untuk merancang sebuah solusi inventif untuk setiap skenario cerita masing-masing. 
j.        Sebagai contoh, karakter dapat dibuat untuk berjalan di atas bukit menghilang di balik itu, kemudian muncul kembali sebagai tokoh potongan yang lebih kecil mendaki bukit yang lebih jauh. 
k.      Keterbatasan ini benar-benar dapat menyebabkan solusi visual gaya jadi mencolok.
l.        Quirino Cristiani - Recreación de su Técnica
m.    Awal dari film animasi yang dikenal di dunia adalah animasi guntingan dibuat di Argentina oleh Quirino Cristiani.

3.      Gambar (Grafis)
a.       Animasi grafis adalah variasi dari stopmotion yang lebih konseptual daripada animasi cel tradisional bidang datar dan animasi kertas gambar (cutout).
b.      Tapi secara teknis ia termasuk stop motion yang dibuat dengan foto (secara keseluruhan atau sebagian). 
c.       Animasi grafis dapat dilakukan dengan kamera hanya panning ke atas dan ke bawah dan / atau difoto secara individu, satu per satu.
d.      Sebuah variasi sederhana animasi grafis disebut juga animasi manipulasi langsung yang melibatkan perubahan frame-by-frame (atau penambahan) gambar grafis tunggal,
e.       Proses stop motion sampai hanya menghidupkan serangkaian gambar yang kebanyakan orang mengasosiasikan dengan istilah animasi generik.

4.      Pixilation adalah teknik stop motion di mana yang digunakan adalah aktor hidup sebagai subjek frame-by-frame.
aktor tersebut berpose berulang kali untuk satu atau lebih frame yang diambil (foto) dan bergerak sedikit demi sedikit ke frame berikutnya. 
Aktor ini menjadi semacam wayang hidup gerak berhenti dan bergerak. 
Teknik ini sering digunakan sebagai cara untuk menggabungkanr aktor hidup dengan orang-orang dalam sebuah film animasi, seperti dalam The Adventures Secret Of Tom Thumb oleh Brothers BOLEX, yang menggunakan teknik ini untuk membuat efek yang menarik atau menakutkan.
Karya pertama yang diketahui menggunakan teknik pixilation adalah Emile Courtet's1911 pada film Jobard ne peut pas voir les femmes travailler (Jobard cannot see the women working)

5.      Boneka Wayang (puppet)
Animasi boneka biasanya melibatkan tokoh boneka seperti wayang berinteraksi satu sama lain dalam lingkungan yang dibentuk. 
Boneka wayang umumnya memiliki tulang rangka untuk menjaga mereka tetap dan mantap serta menghambat mereka agar selalu bergerak pada sendi tertentu. 
Wayang digunakan dan dipotret setiap kali posisi mereka berubah sedikit demi sedikit untuk membuat gerakan. 
Dalam animasi ini kita memberikan kehidupan kepada benda mati dan membuat mereka terlihat seperti hidup.
Contoh: The Tale of the Fox , film-film Jiří Trnka The Nightmare Before Christmas , Chicken Robot.
History of Stop Motion Animation Puppetry in Film - Part 1 of 3 - Willis O'Brian - Phil Tippett


6.      Bayangan (silhouette)
Animasi guntingan yang dijadikan serangkaian bayangan (hitam) gambar gelap, dan disebut sebagai animasi siluet. 
Teknik ini dipelopori oleh animator Lotte German Reiniger.
Fitur film animasi ini yang panjang adalah The Adventures of Prince Achmed (1926).
The Adventures of Prince Achmed (1926).
Sekarang, animasi siluet kadang digunakan sebagai karya seni, kecuali untuk adegan dramatis atau komedi singkat dalam sedikit film animasi cutout, seperti dalam sebuah episode South Park . 

Namun, ada beberapa film lengkap yang menggunakan teknik ini yang telah dibuat oleh animator di bawah Dewan Film Nasional Canadian banner.

PENGERTIAN ANIMASI STOP MOTION


            Animasi Stop motion adalah suatu teknik animasi untuk membuat objek yang dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak sendiri. Setiap pergerakan dari objek tersebut difoto (frame individual), sehingga menciptakan ilusi gerakan ketika serangkaian frame dimainkan berurutan secara berkesinambungan. Tokoh/objek dari tanah liat sering digunakan dalam stop motion untuk kemudahan mereka mereposisi. Gerakan animasi menggunakan tanah liat disebut clay animation or clay-mation. Pada umumnya animasi awalnya bukan video, melainkan kumpulan gambar yang berurutan sehingga akhirnya menjadi sebuah video. Begitu pun stop motion, juga terdiri dari kumpulan gambar yang berurutan. Namun kumpulan gambar yang didapatkan dalam stop motion tidak lah sehalus pengerjaan animasi dengan komputer. Karena pengambilan sebuah gambarnya memerlukan penggerakan objek secara manual. Dan objeknya bukanlah benda hidup. Stop-motion animation sering pula disebut claymation karena dalam perkembangannya,  jenis animasi ini sering menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang digerakkan . Tehnik stop-motion animasi pertama kali ditemukan oleh stuart blakton pada tahun 1906  yaitu dengan menggambar ekspresi wajah sebuah tokoh kartun pada papan tulis, diambil gambarnya dengan still camera, kemudian dihapus untuk menggambar ekspresi wajah selanjutnya. Tehnik stop-motion animasi ini sering digunakan dalam visual effect untuk film-film di era tahun 50-60-an bahkan sampai saat ini.

            Wallace and gromit dan chicken run, karya nick parks, yang sempat hadir di jakarta beberapa saat yang lalu adalah salah satu contoh karya stop motion animation. Contoh lainnya adalah celebrity
deadmatch di mtv yang menyajikan adegan perkelahian antara berbagai selebriti dunia. Jangan lupakan pula nightmare before christmast karya yang tim burton yang terkenal dengan film batman dan edward scissorhands. Sejauh ini perkembangan stop motion animation di indonesia belum terlalu besar, sehingga sulit menjadi animator yang mau berkarya pada bidang ini. Salah satu penyebabnya bisa jadi adalah tingkat kesulitan dan kesabaran yang cukup tinggi, yang tentu saja tidak dipunyai oleh setiap orang.

            Dari berbagai jenis karya animasi, salah satunya adalah cara membuat animasi stop motion. Dilihat dari namanya animasi stop motion yang berarti animasi yang dibentuk dari gerakan-gerakan yang terhenti. Gerakan-gerakan tersebut kemudian direkam menjadi frame-frame dan dirangkai untuk setiap gerakan-gerakannya sehingga menjadi sebuah animasi

Jenis-jenis kamera




Di era teknologi maju seperti sekarang ini, maka banyak kamera yang masuk dalam kategori digital yang diciptakan. Untuk kamera-kamera digital ini juga terbagi atas beberapa jenis. Berikut penjelasan singkat dari pembagian jenis kamera digital.

Dengan beragamnya kamera digital yang ada di pasaran seperti saat ini, maka bagi orang yang masih awam terhadap dunia fotografi dan kamera, akan menjadi satu hal yang membingungkan dalam membedakan setiap jenisnya apalagi ketika berencana untuk membelinya.

Pada umumnya, kamera dalam kategori digital ada bermacam-macam. Beragamnya jenis kamera dalam kategori digital ini dibedakan dalam jenis, bentuk dan fasilitasnya.

Berikut ini perbedaan dan penjelasan singkat terkait kamera-kamera yang masuk dalam kategori digital.

1. Kamera compact simple point and shoot


Kamera jenis ini mayoritas memiliki ukuran yang mungil agar dapat dikantongi dan dibawa ke mana-mana tanpa harus merepotkan penggunanya. Apabila beberapa tahun lalu, fasilitas pada kamera saku sangat terbatas juga untuk masalah resolusi sensor lensanya masih rendah, sekarang ini, kamera poket sudah dikembangkan menjadi sangat canggih dengan beragam fitur di dalamnya.

Sayangnya, karena memang dibuat untuk pemula, maka pengguna kamera poket hanya dapat melakukan Point and Shoot atau dapat dikatakan mayoritas sudah diatur dalam mode auto saja tanpa dapat berkreasi lebih tinggi lagi.

Keunggulan kamera saku ini selain dapat dibawa ke mana-mana yaitu foto yang dihasilkan sangat tertata bagus, walaupun terkadang penggunanya tidak dapat menghindari dari 'serangan' red-eye.

Mayoritas kamera saku menggunakan baterai AA sebagai dapur pacunya, namun ada juga yang sudah menggunakan tipe Lithium Ion. Kekurangan kamera jenis ini adalah walaupun tertera dapat dizoom dalam beberapa kali, namun semakin tinggi zoomnya, maka semakin pecah resolusi kerapatan gambar yang dihasilkan.

Kamera jenis ini dilengkapi dengan lensa yang memiliki resolusi beragam mulai dari 5 sampai dengan di atas 12MP. Harganya pun juga beragam, mulai dari yang dijual dengan harga sekitar Rp 500 ribu (baru) sampai dengan yang dalam kisaran Rp 1 jutaan.

2. Kamera compact standar


Kamera ini sebenarnya masih masuk dalam jenis kamera saku atau kamera poket, hanya saja bedanya, kamera compact standar ini dilengkapi dengan desain yang ergonomis, tubuh lebih ramping, layar LCD pada bagian belakang yang beberapa di antaranya sudah support dengan teknologi touchscreen dan memiliki kualitas sensor lensa dengan resolusi lebih besar dan berkualitas.

Kamera yang menggunakan baterai Lithium Ion sebagai dapur pacunya ini mengadopsi beberapa fungsi dari kamera Single Lens Reflex (SLR) walaupun tidak dalam fungsi seluruhnya.

Karena kualitas sensor lensanya yang tinggi dan berkualitas, maka foto yang dihasilkan juga lebih bagus dibandingkan dengan kamera compact simple point and shoot.

Sayangnya, seperti kamera compact simpel point and shoot, kamera compact standar ini juga diatur dalam mode auto, sehingga pengguna tidak dapat leluasa berkreasi dan juga harga yang ditawarkan cukup mahal.


3. Kamera prosumer


Kamera prosumer atau yang biasa disebut dengan kamera compact enthusiast ini rata-rata sudah mengadopsi teknologi yang mendekati apa yang digunakan oleh kamera-kamera DSLR pada umumnya, hanya saja dalam bentuk mungil.

Tidak seperti kamera compact lainnya, kamera prosumer telah dilengkapi dengan settingan manual dan auto. Sensor optik lensanya juga sangat berkualitas. Walaupun dalam keadaan tempat yang rendah pencahayaan, foto yang dihasilkan tetap dalam kondisi yang bagus, walaupun tidak dapat dibandingkan dengan kamera DSLR standar.

Kamera jenis ini dapat dikatakan merupakan kamera lebel mid-end yang menawarkan pengabadian gambar atau perekaman video dengan format RAW. Tidak hanya itu saja, kamera prosumer juga sudah dilengkapi dengan slot-slot khusus untuk aksesoris seperti viewfinder sampai dengan blitz atau flash.

Kamera prosumer cocok digunakan untuk fotografer pemula atau juga orang-orang biasa pada umumnya. Sayangnya, ukuran yang dimiliki kamera jenis ini sedikit lebih besar dibandingkan dengan kamera saku, sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam saku. Harga dari kamera jenis ini juga masih tergolong tinggi.

4. Kamera superzoom bridge (DZLR)


Dari segi bentuk, desain dan modelnya, DZLR ini sudah hampir mirip dengan kamera-kamera SLR atau DSLR pada umumnya. Mayoritas fotografer menjadikan kamera jenis ini sebagai kamera cadangan yang dapat mengambil gambar dengan cepat tanpa harus melakukan proses pengaturan. Sensor optik yang digunakan oleh kamera-kamera superzoom ini setingkat sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan prosumer. Lensa kameranya juga dapat melakukan zoom sampai jarak yang jauh.

Keunggulan lain dari DZLR adalah kamera ini sudah dilengkapi dengan berbagai fitur seperti yang terdapat pada DSLR dan juga ada fasilitas High Speed Recording sampai dengan Noise Reduction. Terdapat juga layar LCD di bagian belakang serta fasilitas pengaturan ISO di dalamnya. Sayangnya, selain harga yangmasih relatif tinggi, lensa kamera satu ini tidak dapat diganti-ganti karena sudah menyatu dengan body kamera, serta ukurannya yang tidak seminimalis kamera poket.

5. Kamera DSLR consumer



Kamera DSLR atau Digital Single Lens Reflex consumer ini merupakan kamera yang sangat populer dan laris manis di pasaran beberapa tahun belakangan ini. Popularitas tersebut, selain dikarenakan semakin banyaknya orang yang menyukai fotografi, fasilitas yang ditawarkan kamera jenis ini juga melebihi kamera-kamera jenis standar lainnya.

Rata-rata, ketika membeli baru, maka penggunanya akan mendapatkan lensa tambahan atau lensa kit 18-55mm yang merupakan standar dari lensa DSLR jenis consumer.

Perusahaan pembuat kamera jenis ini sudah melengkapinya dengan berbagai fasilitas mulai dari pengaturan auto atau juga manual sampai dengan fitur layar LCD di bagian belakangnya yang beberapa merk dapat diputar-putar untuk mencari viewfinder dan juga telah mengadopsi teknologi touchscreen.

Tentunya bagi pemula yang benar-benar ingin mendalami dunia fotografi, DSLR consumer ini sangat cocok digunakan sebagai media belajar. Sayangnya, harga yang ditawarkan untuk kamera jenis ini tergolong tinggi.

6. Kamera hybrid atau mirrorless


Kamera satu ini merupakan tipe kamera yang sedang naik daun. Kamera mirrorless dapat dikatakan juga sebagai gabungan antara DSLR consumer, DZLR dan prosumer.

Dikatakan begitu karena body utamanya relatif kecil dan compact sehingga dapat dimasukkan ke dalam tempat apapun dengan leluasa, serta lensa kameranya dapat diganti-ganti atau dilepas dan juga fitur di dalamnya sudah sangat canggih.

Kualitas gambar yang dihasilkan oleh sensor optik lensanya setara dengan kamera DSLR. Bahkan terdapat banyak sekali fitur seperti filter cadangan tanpa harus menggunakan filter fisik yang dapat digunakan untuk mengedit foto secara langsung dengan menggunakan perangkat agar gambar yang dihasilkan nampak berbeda dan lebih menarik.

Di bagian belakang juga terdapat layar LCD yang mayoritas dapat diputar-putar untuk mencari viewfinder. Kamera jenis ini cocok digunakan untuk pemula, para enthusiast dan para traveler atau pecinta street photography. Sayangnya, harga yang ditawarkan hampir setara dengan kamera DSLR consumer pada umumnya, bahkan ada yang melebihi.

7. Kamera DSLR pro



Kamera jenis ini terkadang ada yang menyebutnya dengan nama kamera DSLR full frame. Tentunya, kamera ini sangat berkualitas dan dilengkapi dengan segudang fasilitas yang tidak dimiliki jenis-jenis kamera di bawahnya. 

Dikarenakan fasilitas yang ditawarkan sangat banyak dan berkualitas serta menunjang para fotografer untuk mendapatkan hasil maksimal, kamera full frame ini juga dipasarkan dengan harga yang tidak tanggung-tanggung tingginya. Untuk sebuah kamera DSLR pro ini, hanya untuk bodynya saja dijual dengan harga rata-rata di atas Rp 10 jutaan.

Mahalnya kamera jenis ini dikarenakan fasilitas dan fitur-fitur di dalamnya yang sangat berkualitas. Bahkan kabarnya, sekarang ini ada beberapa perusahaan kamera dunia yang tengah mengembangkan kamera jenis ini yang sudah support untuk menghasilkan gambar setara format 2K sampai 4K.


8. Kamera boutique atau butik



Mengacu pada kata butik, maka kamera jenis ini bukanlah kamera kelas menengah apalagi low-end. Kamera jenis ini memang memiliki desain retro dan terkesan kuno, namun sensor full frame-nya setara dengan kualitas gambar yang dihasilkan kamera DSLR semi-pro sampai profesional.

Kamera dengan bentuk kecil ini menjadi icon dari pabrikan kamera terkenal dunia yaitu Leica. Untuk harganya, pastinya Anda tidak percaya bahwa kamera butik ini dijual dengan harga yang cukup fantastis yaitu sekitar di atas 30 juta ke atas.


Selasa, 21 Oktober 2014

Typography

Anatomi huruf dalam tipografi



Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata kita melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Setiap bagian dari sebuah gamabar dapat dianalsisi dan dievaluasi sebagai komponen yang berbeda. Salah satu hukum persepsi dan teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatis yang disebut dengan ground.




Typography

Sejarah Perkembangan Tipografi


Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

Typography

Pengertian Typography



Tipografi (dalam bahasa inggris : Typography) adalah perpaduan antara ilmu 

seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat 

tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Tipografi tidak hanya 

terbatas lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian 

dengan tema, tetapi juga meliputi tata letak vertikal atau horizontal tulisan pada 

sebuah bidang desain. Tipografi juga bisa dikatakan sebagai “visual language” 

atau dapat berarti “Bahasa yang dapat dilihat”.

Tipografi (typography) menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian 

luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau 

dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai 

hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk 

ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak.

Tipografi Menurut Stanley Marrison “Tipografi dapat didefinisikan sebagai 

keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu; seperti 

mengatur tulisan, membagi-bagi ruang/spasi, dan menata/menjaga huruf untuk 

membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks. Typography 

merupakan cara hemat untuk benar-benar membuat bermanfaat dan hanya 

secara kebetulan mencapai hasil estetis, oleh karena menikmati pola-pola, 

jarang sekali menjadi tujuan utama.”

Ilmu tipografi digunakan pada banyak bidang diantaranya desain grafis, desain 

web, percetakan, majalah, desain produk dll. Tipografi digunakan oleh para 

desainer untuk berkomunikasi dengan pembacanya secara visual agar maksud 

dari tulisan lebih mudah dipahami.

Minggu, 28 September 2014

Mode-mode pada Kamera (Pocket dan DSLR)



1. Mode A-DEP adalah mode Auto Depth Of Field. Dalam mode ini, kamera akan

menentukan DOF yang maksimal, yakni dengan menyetel metering fokus

menjadi spot metering, kemudian mengatur diafragma menjadi angka terkecil

(angka tergantung lensa), shutter speed diatur oleh kamera. Namun kita masih

bisa bereksperimen dengan mengubah ISO, white balance, picture style, serta

flash. Penggunaan mode ini biasanya pada pemotretan yang ingin menonjolkan

object, namun membutuhkan background yang minimalis (blur/bokeh).


2. Mode Manual (M) adalah mode Full Manual. Semua pengaturan mulai shutter

speed, diafragma, ISO, white balance, Picture style, flash semua bisa diatur

oleh sang fotografer. Dalam mode ini keberadaan light metering sangat

membantu untuk menemukan setelan yang tepat.proper-exposure-light-meter


3. Mode Apperture Priority (Av) adalah mode semi manual, dimana kita dapat

mengatur Bukaan lensa (diafragma), ISO, White balance, picture style, flash

namun shutter speed diatur oleh kamera. Pada kasus ini sering digunakan untuk

memotret yang membutuhkan kecepatan namun tidak kehilangan momen karena

hasil yang blur atau Out of focus.


3. Mode Shutter Priority (Tv) adalah mode semi manual, dimana kita dapat

mengatur shutter speed , ISO, White balance, picture style, flash namun

bukaan lensa (diafragma) diatur secara otomatis oleh kamera. Dalam kasus ini

biasanya digunakan untuk memotret yang lebih membutuhkan kecepatan seperti

memotret pergerakan cepat. Pada mode Av dan Tv yang perlu diperhatikan

adalah nilai otomatis yang keluar saat kita menekan setengah shutter, apabila

ditemukan nilai otomatis yang ditentukan kamera (diafragma untuk Tv, dan

shutter speed untuk Av) berkedip, maka itu berarti kamera masih kekurangan

cahaya (hasilnya gelap), maka perlu dilakukan pengaturan ulang

(pengurangan/penambahan ISO, atau pengurangan/penambahan shutter atau

diafragma) agar nilai otomatis yang keluar dari otak kamera dapat berhenti

berkedip (menemukan settingan yang tepat)


4. Mode Program (P) adalah mode manual semi auto, dimana kita dapat mengatur

ISO, White balance, picture style, namun tanpa harus bingung mengatur shutter

speed dan diafragma. Mode ini biasanya digunakan untuk memotret momen yang

cepat namun kita masih menginginkan ISO yang terkontrol agar tidak terjadi

image yang noise.


5. Mode Auto (Kotak hijau) Tidak perlu penjelasan apapun, pada intinya kita

percayakan pemilihan keseluruhan setting (shutter-aperture-ISO-White

Balance & Flash jika ada) pada otak di kamera. Kamera akan berusaha menebak

karakteristik seluruh obyek dalam frame serta kondisi cahayanya lalu

menentukan semua besaran setting diatas. Mode ini efektif untuk pemula, tetapi

hanya menghasilkan foto yang benar namun bukan luar biasa


6. Mode Portrait (biasa dilambangkan dengan ikon dengan kepala wanita) Kamera

akan memilih DOF yang sempit (angka aperture sekecil-kecilnya) sehingga

obyek yang di foto akan terisolasi dari background, sehingga ruang fokus hanya

akan berada pada subyek saja sementara background terlihat kabur.


7. Mode Macro (biasa dilambangkan dengan ikon bunga) Mode ini diperlukan saat

kita ingin mengambil foto benda-benda kecil dari jarak dekat (close-up).

Dengan mode ini, kita bisa mendekatkan  ujung lensa sedekat-dekatnya

(biasanya antara 2-8 cm dari obyek) sehingga benda sekecil apapun akan

terlihat cukup besar dan detail. Dalam jarak sedekat ini, kita harus

mengusahakan agar bidang obyek yang difoto sejajar dengan kamera, dan

sebisa mungkin menggunakan tripod sehingga hasilnya tajam dan bidang

fokusnya cukup.Akan saya pakai saat memotret bunga, serangga, kupu-kupu,

atau uang koin. atau, memotret makanan sehingga memenuhi seluruh frame.


8. Mode Sport (biasa dilambangkan dengan ikon orang berlari) Mode ini dirancang

untuk membekukan gerakan. Di mode ini, kamera akan memperkecil shutter

speed sekecil mungkin sehingga ketika membidik subyek bergerak  foto yang

dihasilkan akan tetap tajam. Flash akan dimatikan dan hanya bekerja saat

cahaya cukup. Akan saya gunakan ketika:-    Saya memotret anak saya yang

sedang menggiring bola, memotret sebuah mobil yang sedang melaju


9. Mode landscape (biasa dilambangkan dengan ikon gunung) Mode ini adalah

kebalikan dari mode portrait. Kamera akan menggunakan angka aperture

sebesar mungkin, sehingga bidang fokus foto (Depth of Field – DOF) bisa

seluas mungkin. Dengan begitu  keseluruhan bagian foto dalam frame akan

tajam. Sesuai namanya, mode ini didesain dipakai saat kita memotret

pemandangan alam, namun juga bisa digunakan saat memotret orang namun kita

ingin background tetap terlihat tajam. Saya gunakan mode landscape saat

memotret pemandangan kota Batu dari pegunungan, Memotret 10 orang yang

berpose bersama


10. Mode Night (dilambangkan dengan ikon bintang atau bulan) Mode ini didesain

untuk bekerja dalam kondisi cahaya yang minim, baik saat malam maupun kita

berada dalam ruangan yang remang.  Kamera akan menaikkan ISO supaya dalam

kondisi remang-pun sensor masih mampu menangkap cahaya dengan baik, mode

ini juga berusaha membuat shutter speed yang lebih lama sehingga gambar

tidak terlalu kabur dan biasanya secara otomotis flash bawaan kamera akan ikut

menyala. Saya memakai night mode saat:-    Mengambil foto dalam sebuah pesta

malam, memotret jalanan dimalam hari.


11. Mode Beach / Snow Menyeimbangkan eksposur supaya putih-nya salju atau

pasir pantai tidak kehilangan detailnya dan juga tidak terlalu pucat dengan

menaikkan eksposur. White balance diset di sinar matahari.


12. Mode FireworksTanpa flash, shutter speed diset lumayan lama untuk merekam

pergerakan percikan kembang api dengan baik. Mode ini sebaiknya diimbangi

dengan memakai alat bantu untuk menstabilkan kamera supaya tidak goyang,

misal tripod.

Minggu, 24 Agustus 2014

DEFINISI PHOTOGRAPHY

Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang 

berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan 

cahaya.

Dalam seni rupa, photography adalah proses pembuatan lukisan dengan 

menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, photography berarti proses 

atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan 

merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka 

cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.


Prinsip photography adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan 

sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah 

dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan 

identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut 

lensa).
Untuk menghasilkan ukuran cahaya yang tepat untuk menghasilkan bayangan, 

digunakan bantuan alat ukur lightmeter. Setelah mendapat ukuran cahaya yang 

tepat, seorang fotografer bisa mengatur cahaya tersebut dengan mengatur ASA 

(ISO Speed), diafragma (aperture), dan penggunaan filter.