Minggu, 28 September 2014

Mode-mode pada Kamera (Pocket dan DSLR)



1. Mode A-DEP adalah mode Auto Depth Of Field. Dalam mode ini, kamera akan

menentukan DOF yang maksimal, yakni dengan menyetel metering fokus

menjadi spot metering, kemudian mengatur diafragma menjadi angka terkecil

(angka tergantung lensa), shutter speed diatur oleh kamera. Namun kita masih

bisa bereksperimen dengan mengubah ISO, white balance, picture style, serta

flash. Penggunaan mode ini biasanya pada pemotretan yang ingin menonjolkan

object, namun membutuhkan background yang minimalis (blur/bokeh).


2. Mode Manual (M) adalah mode Full Manual. Semua pengaturan mulai shutter

speed, diafragma, ISO, white balance, Picture style, flash semua bisa diatur

oleh sang fotografer. Dalam mode ini keberadaan light metering sangat

membantu untuk menemukan setelan yang tepat.proper-exposure-light-meter


3. Mode Apperture Priority (Av) adalah mode semi manual, dimana kita dapat

mengatur Bukaan lensa (diafragma), ISO, White balance, picture style, flash

namun shutter speed diatur oleh kamera. Pada kasus ini sering digunakan untuk

memotret yang membutuhkan kecepatan namun tidak kehilangan momen karena

hasil yang blur atau Out of focus.


3. Mode Shutter Priority (Tv) adalah mode semi manual, dimana kita dapat

mengatur shutter speed , ISO, White balance, picture style, flash namun

bukaan lensa (diafragma) diatur secara otomatis oleh kamera. Dalam kasus ini

biasanya digunakan untuk memotret yang lebih membutuhkan kecepatan seperti

memotret pergerakan cepat. Pada mode Av dan Tv yang perlu diperhatikan

adalah nilai otomatis yang keluar saat kita menekan setengah shutter, apabila

ditemukan nilai otomatis yang ditentukan kamera (diafragma untuk Tv, dan

shutter speed untuk Av) berkedip, maka itu berarti kamera masih kekurangan

cahaya (hasilnya gelap), maka perlu dilakukan pengaturan ulang

(pengurangan/penambahan ISO, atau pengurangan/penambahan shutter atau

diafragma) agar nilai otomatis yang keluar dari otak kamera dapat berhenti

berkedip (menemukan settingan yang tepat)


4. Mode Program (P) adalah mode manual semi auto, dimana kita dapat mengatur

ISO, White balance, picture style, namun tanpa harus bingung mengatur shutter

speed dan diafragma. Mode ini biasanya digunakan untuk memotret momen yang

cepat namun kita masih menginginkan ISO yang terkontrol agar tidak terjadi

image yang noise.


5. Mode Auto (Kotak hijau) Tidak perlu penjelasan apapun, pada intinya kita

percayakan pemilihan keseluruhan setting (shutter-aperture-ISO-White

Balance & Flash jika ada) pada otak di kamera. Kamera akan berusaha menebak

karakteristik seluruh obyek dalam frame serta kondisi cahayanya lalu

menentukan semua besaran setting diatas. Mode ini efektif untuk pemula, tetapi

hanya menghasilkan foto yang benar namun bukan luar biasa


6. Mode Portrait (biasa dilambangkan dengan ikon dengan kepala wanita) Kamera

akan memilih DOF yang sempit (angka aperture sekecil-kecilnya) sehingga

obyek yang di foto akan terisolasi dari background, sehingga ruang fokus hanya

akan berada pada subyek saja sementara background terlihat kabur.


7. Mode Macro (biasa dilambangkan dengan ikon bunga) Mode ini diperlukan saat

kita ingin mengambil foto benda-benda kecil dari jarak dekat (close-up).

Dengan mode ini, kita bisa mendekatkan  ujung lensa sedekat-dekatnya

(biasanya antara 2-8 cm dari obyek) sehingga benda sekecil apapun akan

terlihat cukup besar dan detail. Dalam jarak sedekat ini, kita harus

mengusahakan agar bidang obyek yang difoto sejajar dengan kamera, dan

sebisa mungkin menggunakan tripod sehingga hasilnya tajam dan bidang

fokusnya cukup.Akan saya pakai saat memotret bunga, serangga, kupu-kupu,

atau uang koin. atau, memotret makanan sehingga memenuhi seluruh frame.


8. Mode Sport (biasa dilambangkan dengan ikon orang berlari) Mode ini dirancang

untuk membekukan gerakan. Di mode ini, kamera akan memperkecil shutter

speed sekecil mungkin sehingga ketika membidik subyek bergerak  foto yang

dihasilkan akan tetap tajam. Flash akan dimatikan dan hanya bekerja saat

cahaya cukup. Akan saya gunakan ketika:-    Saya memotret anak saya yang

sedang menggiring bola, memotret sebuah mobil yang sedang melaju


9. Mode landscape (biasa dilambangkan dengan ikon gunung) Mode ini adalah

kebalikan dari mode portrait. Kamera akan menggunakan angka aperture

sebesar mungkin, sehingga bidang fokus foto (Depth of Field – DOF) bisa

seluas mungkin. Dengan begitu  keseluruhan bagian foto dalam frame akan

tajam. Sesuai namanya, mode ini didesain dipakai saat kita memotret

pemandangan alam, namun juga bisa digunakan saat memotret orang namun kita

ingin background tetap terlihat tajam. Saya gunakan mode landscape saat

memotret pemandangan kota Batu dari pegunungan, Memotret 10 orang yang

berpose bersama


10. Mode Night (dilambangkan dengan ikon bintang atau bulan) Mode ini didesain

untuk bekerja dalam kondisi cahaya yang minim, baik saat malam maupun kita

berada dalam ruangan yang remang.  Kamera akan menaikkan ISO supaya dalam

kondisi remang-pun sensor masih mampu menangkap cahaya dengan baik, mode

ini juga berusaha membuat shutter speed yang lebih lama sehingga gambar

tidak terlalu kabur dan biasanya secara otomotis flash bawaan kamera akan ikut

menyala. Saya memakai night mode saat:-    Mengambil foto dalam sebuah pesta

malam, memotret jalanan dimalam hari.


11. Mode Beach / Snow Menyeimbangkan eksposur supaya putih-nya salju atau

pasir pantai tidak kehilangan detailnya dan juga tidak terlalu pucat dengan

menaikkan eksposur. White balance diset di sinar matahari.


12. Mode FireworksTanpa flash, shutter speed diset lumayan lama untuk merekam

pergerakan percikan kembang api dengan baik. Mode ini sebaiknya diimbangi

dengan memakai alat bantu untuk menstabilkan kamera supaya tidak goyang,

misal tripod.

0 komentar:

Posting Komentar