Senin, 27 Oktober 2014

Cara Kerja Animasi Stop Motion

Cara kerja stop motion yaitu animasi dibuat dengan menggunakan objek atau model dari boneka ataupun bahan elastis yang terbuat dari clay / tanah liat atau tanah liat sintetis. Dengan cara objek digerakan sedikit demi sedikit dan kemudian diambil gambarnya satu persatu. Setelah diedit dan disususun, apabila rool film dijalankan, akan memberikan efek seolah-olah boneka model tersebut bergerak.

Cara kerja stopmotion mengharuskan animator mengubah scene secara fisik, memfoto satu per satu frame, mengubah   scene lagi dan memfoto satu frame    lagi, dan seterusnya.

Sejarah Animasi Stop Motion

Animasi stop motion memiliki sejarah panjang dalam film. Objek yang dipakai pun masih sederhana, berupa boneka yang bisa digerakkan dengan tali dan tangan, atau kalau di Indonesia terkenal dengan wayang. Gambar yang berurutan, ataupun tanah liat yang mudah diubah bentuknya, seringkali dipakai juga sebagai objek dalam pembuatan animasi ini.

Awalnya teknik ini digunakan oleh Albert E Smith dan J Stuart Blackton untuk pertunjukan The Humpty Dumpty Circus pada tahun 1898. Ketika animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika, J. Stuart Blackton adalah orang pertama kali yang mengenalkan teknik ini dalam filmnya berjudul : Fun in a Bakery Shop yang menggunakan clay. Film ini kemungkinan merupakan film animasi stop motion yang pertama kali muncul pada tahun 1902. Karena di sisi lain, di tahun yang sama di Eropa, seorang pionir efek spesial bernama George Melies, seorang sineas asal Perancis ternyata juga menciptakan film animasi dengan teknik yang sama, hanya saja film tersebut kurang diekspos. Film yang berjudul A Trip to the Moon ini berjalan 14 menit jika diproyeksikan pada 16 frame per detik, yang merupakan standar frame rate pada saat film dibuat.



Selanjutnya pada tahun 1906, Stuart Blackton kembali membuat film animasi pendek dengan judulHumourous Phases of Funny Faces, yang dibuat dengan menggunakan media papan tulis dan kapur tulis. Menggambarkan ekspresi wajah seorang tokoh kartun pada papan tulis, diambil gambarnya dengan still camera, kemudian dihapus untuk menggambarkan ekspresi selanjutnya. Pada saat itu, teknik stop motion semakin banyak disenangi oleh animator Amerika. Lalu teknik tersebut semakin berkembang hingga pada tahun 1925, Willis OBrien mencoba membuat film tentang dinosaurus yang terbuat dari clay (plastisin/tanah liat) dengan judul The Lost World dan disusul dengan karya klasiknya berjudul King Kongpada tahun 1933. Sejak itu, stop motion animation semakin dikenal dengan sebutan claymation. Kini semakin banyak aja karya claymation yang sukses di pasaran, seperti Wallace and Gromit (1989),Chicken Run (2000) oleh Aardman Animations, studio animasi spesialisasi stop motion yang didirikanPeter Lord dan David Sproxton tahun 1972. Film The Nightmare before Christmas (1993) oleh Tim Burton dan yang paling gres Corpse Bride (2005).

Jenis-jenis Animasi Stop Motion

1.      Tanah liat (clay)
a.       Sering disingkat claymation, ini adalah jenis animasi stop-motion di mana masing-masing bagian animasi, baik objek karakter atau latar belakang, menggunakan "deformasi bentuk “ dengan bahan elastis seperti tanah liat.
b.      Animasi Clay bukanlah teknik baru. Siapa yang tidak ingat Gumby and Pokey?
c.       Secara teknis, animasi tanah liat dimulai pada waktu singkat setelah penemuan zat mirip tanah liat yang disebut plastisin. Plastisin diciptakan pada tahun 1897, dan salah satu film pertama yang menggunakan bahan itu pada tahun 1902 dengan menggunakan tanah liat untuk boneka petir. 
d.      Dan menjadi langkah pertama untuk animasi tanah liat, tapi enam tahun kemudian barulah muncul sebuah film animasi yang benar benar menggunakan boneka tanah liat. Yakni  ketika film “A Sculptor's Welsh Rarebit Nightmare”  dirilis pada bulan Februari 1908
e.       Teknik tanahliat setelah itu sangat populer selama hampir 70 tahun
f.       Tidak sampai pertengahan hingga akhir '80 an ' teknik ini mulai berubah menjadi fenomena skala besar seperti sekarang ini.
g.      Salah satu karya terbaik dan berkesan yang pernah terjadi dalam animasi tanah liat adalah karya Art Pokey tentang Gumby. Dia adalah salah satu superstar pertama film yang terbuat dari tanah liat. Dia adalah legenda sejati yang terus bereinkarnasi dan berkembang. Dia telah menjadi sebagian besar sejarah animasi tanah liat.


2.      (Guntingan) Cutout
a.       Animasi cutout adalah teknik yang dibentuk dengan menggerakkan potongan lembaran 2-dimensi. 
b.      Animasi ini dibuat dengan menggunakan karakter datar, alat peraga dan latar belakang dari bahan seperti kertas, kartu, kain yang kaku, benda-benda mati, kain atau bahkan foto. 
c.       Hal ini sangat mirip dengan papan datar
d.      Sebuah lembaran yang terbuat dari papan dengan satu set dipotong (cut-out) dalam berbagai bentuk
e.       Secara bertahap mereka digeser di sekitar lokasi untuk membuat pertunjukan kecil. 
f.       Saat ini, gaya animasi cutout sering diproduksi dengan menggunakan komputer, dengan gambar scan atau grafis vektor dengan bahan yang dipotong.
g.      Keterbatasan Cutout
h.      Animasi potongan, tentu saja memiliki keterbatasan. Karena potongan-potongan yang datar, mereka harus bekerja di atau atas dan ke bawah layar dalam bidang datar. 
i.        Anda hanya tidak bisa menjalankan boneka guntingan menuju kamera dalam kaitannya dengan tanah kembali tetap atau membuatnya turn dalam tiga dimensi. Namun selalu mungkin untuk merancang sebuah solusi inventif untuk setiap skenario cerita masing-masing. 
j.        Sebagai contoh, karakter dapat dibuat untuk berjalan di atas bukit menghilang di balik itu, kemudian muncul kembali sebagai tokoh potongan yang lebih kecil mendaki bukit yang lebih jauh. 
k.      Keterbatasan ini benar-benar dapat menyebabkan solusi visual gaya jadi mencolok.
l.        Quirino Cristiani - Recreación de su Técnica
m.    Awal dari film animasi yang dikenal di dunia adalah animasi guntingan dibuat di Argentina oleh Quirino Cristiani.

3.      Gambar (Grafis)
a.       Animasi grafis adalah variasi dari stopmotion yang lebih konseptual daripada animasi cel tradisional bidang datar dan animasi kertas gambar (cutout).
b.      Tapi secara teknis ia termasuk stop motion yang dibuat dengan foto (secara keseluruhan atau sebagian). 
c.       Animasi grafis dapat dilakukan dengan kamera hanya panning ke atas dan ke bawah dan / atau difoto secara individu, satu per satu.
d.      Sebuah variasi sederhana animasi grafis disebut juga animasi manipulasi langsung yang melibatkan perubahan frame-by-frame (atau penambahan) gambar grafis tunggal,
e.       Proses stop motion sampai hanya menghidupkan serangkaian gambar yang kebanyakan orang mengasosiasikan dengan istilah animasi generik.

4.      Pixilation adalah teknik stop motion di mana yang digunakan adalah aktor hidup sebagai subjek frame-by-frame.
aktor tersebut berpose berulang kali untuk satu atau lebih frame yang diambil (foto) dan bergerak sedikit demi sedikit ke frame berikutnya. 
Aktor ini menjadi semacam wayang hidup gerak berhenti dan bergerak. 
Teknik ini sering digunakan sebagai cara untuk menggabungkanr aktor hidup dengan orang-orang dalam sebuah film animasi, seperti dalam The Adventures Secret Of Tom Thumb oleh Brothers BOLEX, yang menggunakan teknik ini untuk membuat efek yang menarik atau menakutkan.
Karya pertama yang diketahui menggunakan teknik pixilation adalah Emile Courtet's1911 pada film Jobard ne peut pas voir les femmes travailler (Jobard cannot see the women working)

5.      Boneka Wayang (puppet)
Animasi boneka biasanya melibatkan tokoh boneka seperti wayang berinteraksi satu sama lain dalam lingkungan yang dibentuk. 
Boneka wayang umumnya memiliki tulang rangka untuk menjaga mereka tetap dan mantap serta menghambat mereka agar selalu bergerak pada sendi tertentu. 
Wayang digunakan dan dipotret setiap kali posisi mereka berubah sedikit demi sedikit untuk membuat gerakan. 
Dalam animasi ini kita memberikan kehidupan kepada benda mati dan membuat mereka terlihat seperti hidup.
Contoh: The Tale of the Fox , film-film Jiří Trnka The Nightmare Before Christmas , Chicken Robot.
History of Stop Motion Animation Puppetry in Film - Part 1 of 3 - Willis O'Brian - Phil Tippett


6.      Bayangan (silhouette)
Animasi guntingan yang dijadikan serangkaian bayangan (hitam) gambar gelap, dan disebut sebagai animasi siluet. 
Teknik ini dipelopori oleh animator Lotte German Reiniger.
Fitur film animasi ini yang panjang adalah The Adventures of Prince Achmed (1926).
The Adventures of Prince Achmed (1926).
Sekarang, animasi siluet kadang digunakan sebagai karya seni, kecuali untuk adegan dramatis atau komedi singkat dalam sedikit film animasi cutout, seperti dalam sebuah episode South Park . 

Namun, ada beberapa film lengkap yang menggunakan teknik ini yang telah dibuat oleh animator di bawah Dewan Film Nasional Canadian banner.

PENGERTIAN ANIMASI STOP MOTION


            Animasi Stop motion adalah suatu teknik animasi untuk membuat objek yang dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak sendiri. Setiap pergerakan dari objek tersebut difoto (frame individual), sehingga menciptakan ilusi gerakan ketika serangkaian frame dimainkan berurutan secara berkesinambungan. Tokoh/objek dari tanah liat sering digunakan dalam stop motion untuk kemudahan mereka mereposisi. Gerakan animasi menggunakan tanah liat disebut clay animation or clay-mation. Pada umumnya animasi awalnya bukan video, melainkan kumpulan gambar yang berurutan sehingga akhirnya menjadi sebuah video. Begitu pun stop motion, juga terdiri dari kumpulan gambar yang berurutan. Namun kumpulan gambar yang didapatkan dalam stop motion tidak lah sehalus pengerjaan animasi dengan komputer. Karena pengambilan sebuah gambarnya memerlukan penggerakan objek secara manual. Dan objeknya bukanlah benda hidup. Stop-motion animation sering pula disebut claymation karena dalam perkembangannya,  jenis animasi ini sering menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang digerakkan . Tehnik stop-motion animasi pertama kali ditemukan oleh stuart blakton pada tahun 1906  yaitu dengan menggambar ekspresi wajah sebuah tokoh kartun pada papan tulis, diambil gambarnya dengan still camera, kemudian dihapus untuk menggambar ekspresi wajah selanjutnya. Tehnik stop-motion animasi ini sering digunakan dalam visual effect untuk film-film di era tahun 50-60-an bahkan sampai saat ini.

            Wallace and gromit dan chicken run, karya nick parks, yang sempat hadir di jakarta beberapa saat yang lalu adalah salah satu contoh karya stop motion animation. Contoh lainnya adalah celebrity
deadmatch di mtv yang menyajikan adegan perkelahian antara berbagai selebriti dunia. Jangan lupakan pula nightmare before christmast karya yang tim burton yang terkenal dengan film batman dan edward scissorhands. Sejauh ini perkembangan stop motion animation di indonesia belum terlalu besar, sehingga sulit menjadi animator yang mau berkarya pada bidang ini. Salah satu penyebabnya bisa jadi adalah tingkat kesulitan dan kesabaran yang cukup tinggi, yang tentu saja tidak dipunyai oleh setiap orang.

            Dari berbagai jenis karya animasi, salah satunya adalah cara membuat animasi stop motion. Dilihat dari namanya animasi stop motion yang berarti animasi yang dibentuk dari gerakan-gerakan yang terhenti. Gerakan-gerakan tersebut kemudian direkam menjadi frame-frame dan dirangkai untuk setiap gerakan-gerakannya sehingga menjadi sebuah animasi

Jenis-jenis kamera




Di era teknologi maju seperti sekarang ini, maka banyak kamera yang masuk dalam kategori digital yang diciptakan. Untuk kamera-kamera digital ini juga terbagi atas beberapa jenis. Berikut penjelasan singkat dari pembagian jenis kamera digital.

Dengan beragamnya kamera digital yang ada di pasaran seperti saat ini, maka bagi orang yang masih awam terhadap dunia fotografi dan kamera, akan menjadi satu hal yang membingungkan dalam membedakan setiap jenisnya apalagi ketika berencana untuk membelinya.

Pada umumnya, kamera dalam kategori digital ada bermacam-macam. Beragamnya jenis kamera dalam kategori digital ini dibedakan dalam jenis, bentuk dan fasilitasnya.

Berikut ini perbedaan dan penjelasan singkat terkait kamera-kamera yang masuk dalam kategori digital.

1. Kamera compact simple point and shoot


Kamera jenis ini mayoritas memiliki ukuran yang mungil agar dapat dikantongi dan dibawa ke mana-mana tanpa harus merepotkan penggunanya. Apabila beberapa tahun lalu, fasilitas pada kamera saku sangat terbatas juga untuk masalah resolusi sensor lensanya masih rendah, sekarang ini, kamera poket sudah dikembangkan menjadi sangat canggih dengan beragam fitur di dalamnya.

Sayangnya, karena memang dibuat untuk pemula, maka pengguna kamera poket hanya dapat melakukan Point and Shoot atau dapat dikatakan mayoritas sudah diatur dalam mode auto saja tanpa dapat berkreasi lebih tinggi lagi.

Keunggulan kamera saku ini selain dapat dibawa ke mana-mana yaitu foto yang dihasilkan sangat tertata bagus, walaupun terkadang penggunanya tidak dapat menghindari dari 'serangan' red-eye.

Mayoritas kamera saku menggunakan baterai AA sebagai dapur pacunya, namun ada juga yang sudah menggunakan tipe Lithium Ion. Kekurangan kamera jenis ini adalah walaupun tertera dapat dizoom dalam beberapa kali, namun semakin tinggi zoomnya, maka semakin pecah resolusi kerapatan gambar yang dihasilkan.

Kamera jenis ini dilengkapi dengan lensa yang memiliki resolusi beragam mulai dari 5 sampai dengan di atas 12MP. Harganya pun juga beragam, mulai dari yang dijual dengan harga sekitar Rp 500 ribu (baru) sampai dengan yang dalam kisaran Rp 1 jutaan.

2. Kamera compact standar


Kamera ini sebenarnya masih masuk dalam jenis kamera saku atau kamera poket, hanya saja bedanya, kamera compact standar ini dilengkapi dengan desain yang ergonomis, tubuh lebih ramping, layar LCD pada bagian belakang yang beberapa di antaranya sudah support dengan teknologi touchscreen dan memiliki kualitas sensor lensa dengan resolusi lebih besar dan berkualitas.

Kamera yang menggunakan baterai Lithium Ion sebagai dapur pacunya ini mengadopsi beberapa fungsi dari kamera Single Lens Reflex (SLR) walaupun tidak dalam fungsi seluruhnya.

Karena kualitas sensor lensanya yang tinggi dan berkualitas, maka foto yang dihasilkan juga lebih bagus dibandingkan dengan kamera compact simple point and shoot.

Sayangnya, seperti kamera compact simpel point and shoot, kamera compact standar ini juga diatur dalam mode auto, sehingga pengguna tidak dapat leluasa berkreasi dan juga harga yang ditawarkan cukup mahal.


3. Kamera prosumer


Kamera prosumer atau yang biasa disebut dengan kamera compact enthusiast ini rata-rata sudah mengadopsi teknologi yang mendekati apa yang digunakan oleh kamera-kamera DSLR pada umumnya, hanya saja dalam bentuk mungil.

Tidak seperti kamera compact lainnya, kamera prosumer telah dilengkapi dengan settingan manual dan auto. Sensor optik lensanya juga sangat berkualitas. Walaupun dalam keadaan tempat yang rendah pencahayaan, foto yang dihasilkan tetap dalam kondisi yang bagus, walaupun tidak dapat dibandingkan dengan kamera DSLR standar.

Kamera jenis ini dapat dikatakan merupakan kamera lebel mid-end yang menawarkan pengabadian gambar atau perekaman video dengan format RAW. Tidak hanya itu saja, kamera prosumer juga sudah dilengkapi dengan slot-slot khusus untuk aksesoris seperti viewfinder sampai dengan blitz atau flash.

Kamera prosumer cocok digunakan untuk fotografer pemula atau juga orang-orang biasa pada umumnya. Sayangnya, ukuran yang dimiliki kamera jenis ini sedikit lebih besar dibandingkan dengan kamera saku, sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam saku. Harga dari kamera jenis ini juga masih tergolong tinggi.

4. Kamera superzoom bridge (DZLR)


Dari segi bentuk, desain dan modelnya, DZLR ini sudah hampir mirip dengan kamera-kamera SLR atau DSLR pada umumnya. Mayoritas fotografer menjadikan kamera jenis ini sebagai kamera cadangan yang dapat mengambil gambar dengan cepat tanpa harus melakukan proses pengaturan. Sensor optik yang digunakan oleh kamera-kamera superzoom ini setingkat sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan prosumer. Lensa kameranya juga dapat melakukan zoom sampai jarak yang jauh.

Keunggulan lain dari DZLR adalah kamera ini sudah dilengkapi dengan berbagai fitur seperti yang terdapat pada DSLR dan juga ada fasilitas High Speed Recording sampai dengan Noise Reduction. Terdapat juga layar LCD di bagian belakang serta fasilitas pengaturan ISO di dalamnya. Sayangnya, selain harga yangmasih relatif tinggi, lensa kamera satu ini tidak dapat diganti-ganti karena sudah menyatu dengan body kamera, serta ukurannya yang tidak seminimalis kamera poket.

5. Kamera DSLR consumer



Kamera DSLR atau Digital Single Lens Reflex consumer ini merupakan kamera yang sangat populer dan laris manis di pasaran beberapa tahun belakangan ini. Popularitas tersebut, selain dikarenakan semakin banyaknya orang yang menyukai fotografi, fasilitas yang ditawarkan kamera jenis ini juga melebihi kamera-kamera jenis standar lainnya.

Rata-rata, ketika membeli baru, maka penggunanya akan mendapatkan lensa tambahan atau lensa kit 18-55mm yang merupakan standar dari lensa DSLR jenis consumer.

Perusahaan pembuat kamera jenis ini sudah melengkapinya dengan berbagai fasilitas mulai dari pengaturan auto atau juga manual sampai dengan fitur layar LCD di bagian belakangnya yang beberapa merk dapat diputar-putar untuk mencari viewfinder dan juga telah mengadopsi teknologi touchscreen.

Tentunya bagi pemula yang benar-benar ingin mendalami dunia fotografi, DSLR consumer ini sangat cocok digunakan sebagai media belajar. Sayangnya, harga yang ditawarkan untuk kamera jenis ini tergolong tinggi.

6. Kamera hybrid atau mirrorless


Kamera satu ini merupakan tipe kamera yang sedang naik daun. Kamera mirrorless dapat dikatakan juga sebagai gabungan antara DSLR consumer, DZLR dan prosumer.

Dikatakan begitu karena body utamanya relatif kecil dan compact sehingga dapat dimasukkan ke dalam tempat apapun dengan leluasa, serta lensa kameranya dapat diganti-ganti atau dilepas dan juga fitur di dalamnya sudah sangat canggih.

Kualitas gambar yang dihasilkan oleh sensor optik lensanya setara dengan kamera DSLR. Bahkan terdapat banyak sekali fitur seperti filter cadangan tanpa harus menggunakan filter fisik yang dapat digunakan untuk mengedit foto secara langsung dengan menggunakan perangkat agar gambar yang dihasilkan nampak berbeda dan lebih menarik.

Di bagian belakang juga terdapat layar LCD yang mayoritas dapat diputar-putar untuk mencari viewfinder. Kamera jenis ini cocok digunakan untuk pemula, para enthusiast dan para traveler atau pecinta street photography. Sayangnya, harga yang ditawarkan hampir setara dengan kamera DSLR consumer pada umumnya, bahkan ada yang melebihi.

7. Kamera DSLR pro



Kamera jenis ini terkadang ada yang menyebutnya dengan nama kamera DSLR full frame. Tentunya, kamera ini sangat berkualitas dan dilengkapi dengan segudang fasilitas yang tidak dimiliki jenis-jenis kamera di bawahnya. 

Dikarenakan fasilitas yang ditawarkan sangat banyak dan berkualitas serta menunjang para fotografer untuk mendapatkan hasil maksimal, kamera full frame ini juga dipasarkan dengan harga yang tidak tanggung-tanggung tingginya. Untuk sebuah kamera DSLR pro ini, hanya untuk bodynya saja dijual dengan harga rata-rata di atas Rp 10 jutaan.

Mahalnya kamera jenis ini dikarenakan fasilitas dan fitur-fitur di dalamnya yang sangat berkualitas. Bahkan kabarnya, sekarang ini ada beberapa perusahaan kamera dunia yang tengah mengembangkan kamera jenis ini yang sudah support untuk menghasilkan gambar setara format 2K sampai 4K.


8. Kamera boutique atau butik



Mengacu pada kata butik, maka kamera jenis ini bukanlah kamera kelas menengah apalagi low-end. Kamera jenis ini memang memiliki desain retro dan terkesan kuno, namun sensor full frame-nya setara dengan kualitas gambar yang dihasilkan kamera DSLR semi-pro sampai profesional.

Kamera dengan bentuk kecil ini menjadi icon dari pabrikan kamera terkenal dunia yaitu Leica. Untuk harganya, pastinya Anda tidak percaya bahwa kamera butik ini dijual dengan harga yang cukup fantastis yaitu sekitar di atas 30 juta ke atas.


Selasa, 21 Oktober 2014

Typography

Anatomi huruf dalam tipografi



Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata kita melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Setiap bagian dari sebuah gamabar dapat dianalsisi dan dievaluasi sebagai komponen yang berbeda. Salah satu hukum persepsi dan teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatis yang disebut dengan ground.




Typography

Sejarah Perkembangan Tipografi


Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

Typography

Pengertian Typography



Tipografi (dalam bahasa inggris : Typography) adalah perpaduan antara ilmu 

seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat 

tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Tipografi tidak hanya 

terbatas lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian 

dengan tema, tetapi juga meliputi tata letak vertikal atau horizontal tulisan pada 

sebuah bidang desain. Tipografi juga bisa dikatakan sebagai “visual language” 

atau dapat berarti “Bahasa yang dapat dilihat”.

Tipografi (typography) menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian 

luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau 

dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai 

hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk 

ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak.

Tipografi Menurut Stanley Marrison “Tipografi dapat didefinisikan sebagai 

keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu; seperti 

mengatur tulisan, membagi-bagi ruang/spasi, dan menata/menjaga huruf untuk 

membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks. Typography 

merupakan cara hemat untuk benar-benar membuat bermanfaat dan hanya 

secara kebetulan mencapai hasil estetis, oleh karena menikmati pola-pola, 

jarang sekali menjadi tujuan utama.”

Ilmu tipografi digunakan pada banyak bidang diantaranya desain grafis, desain 

web, percetakan, majalah, desain produk dll. Tipografi digunakan oleh para 

desainer untuk berkomunikasi dengan pembacanya secara visual agar maksud 

dari tulisan lebih mudah dipahami.